angan-angan menuju kenangan.

Hari ini kerjaanku tidak terlalu padat, masih bisa merokok berbatang-batang, buka media sosial dan upload-upload gambar. Tapi karna tak padatnya pekerjaan malah membuat ruang angan-angan menyusup dalam pikiranku, pertanyaannya angan-angan apa yang sudah berani membuat bangun singa tidur, ternyata angan-angan itu sudah terbesit sejak empat tahun yang lalu, Macam patah hati saja diingat-ingat, hehee :D

Yaaa....empat tahun yang lalu aku sangat berangan-angan mendaki sebuah gunung tertinggi di jawa, itupun karna menyambung angan-angan sebelumnya yang ingin mendaki puncak tertinggi di Pulau Sulawesi. Pegunungan Latimojong dengan puncak tertingginya Rantemario telah kami daki setelah dua tahun berangan-angan tepatnya di akhir tahun 2010,tanpa rencana, serta persiapan.Dua tahun pun berlalu, keinginan untuk mendaki pun telah sirna karna disamping telah selesai melunasi angan-angan, juga karna kesibukan yang semakin padat saja. Namun sejak terbesit lagi ditelingaku akan kata-kata Semeru, maka terpacu lagi lah hasratku untuk mendaki Gunung Semeru.Namun sekarang pun dilema menggerogoti hati dan pikiranku, Banyak target yang harus aku rampungkan terlebih dahulu, mulai dari kuliah, kerja dan lain sebagainya sehingga tak ada sedikitpun ruang yg harus ditempati oleh angan-anganku ini. Oleh karna itu kenapa terkadang aku sering mengabaikan sebuah rencana, karna bagiku rencana adalah sebuah suara yang menyesatkanku dalam kebimbangan, membawaku dalam keraguan, menghancurkanku dalam puing-puing penyesalanku.

Aku tersadar dari lamunan, bagiku semeru bukanlah angan-angan, melainkan sebuah kenyataan yang memang harus aku hadapi cepat atau lambat. Jalan hidupku adalah setapak, menanjak, landai serta menurun dengan curam, jalan hidupku adalah dengan berselimutkan angin, bermandikan embun pagi...

yaa, aku optimis semeru ada didepan mataku kelak, berdiri gagah dipuncaknya bukan karna angkuhnya nurani melainkan optimisme dari sifat seseorang yg tidak pantang menyerah untuk mencoba.