Popular Posts

Tuesday, November 1, 2011

Menapak Jejak di Tiang Tertinggi Sulawesi

Momen tahun baru sangat disayangkan sekali apabila tidak dipergunakan sebaik-baiknya. Maka dari pemikiran tersebutlah kami, tim yang beranggotakan 6 orang yakni Amank, Apet, Adzie, Nto dan Meneer (Mapala STMIK WiCiDa) dan Seva (Pataga Samarinda) dengan target tahun baruan di puncak tertinggi di SULSEL (Rante Mario, 3450 mdpl) merencanakan pendakian bersama sambil merayakan tahun baru 2011.
23 Desember 2010
Pukul 16.55 - 01.00 (Samarinda - Balikpapan)
Ket : berangkat dari Sekret Mapala STMIK WiCiDa menuju Balikpapan menggunakan mobil carteran. Dari sini tim mendapatkan tambahan penumpang sebanyak 2 orang (keluarga Apet). Sempat kesasar di Balikpapan karena jalan menuju pelabuhan ditutup karena ada perbaikan. Kapal yang semula dijadwalkan berangkat pukul 22.00 diundur dengan alasan yang tidak jelas (udah kebiasaan kali ya), jadi tim sempat menunggu sekitar 4 jam di pelabuhan.

24 Desember 2010
Pukul 01.40 - 19.20 (Pel. Balikpapan - Pel. Pare Pare)
Ket : Kapal berangkat dari Pelabuhan Balikpapan sekitar pukul 01.40 dini hari, penumpang kapal bisa dibilang sedikit. Tiba di Pelabuhan Pare-Pare pukul 18.00 dan transit dsini sekitar 1 jam.
Pukul 19.20 - 00.40 (Pel. Pare Pare - Pel. Makassar)
Ket : Kapal tiba di Pelabuhan Makassar.
25 Desember 2010
Pukul 00.40 - 01.15 (Pel. Makassar - Rumah Apet (Jl. Pettarani 7))
Ket : Sempat antri turun dari kapal, kemudian perjalanan dilanjutkan menggunakan pete-pete (angkot) menuju kediaman salah seorang tim (Apet). Kegiatan siang hari sampai malam disisi jalan-jalan di Makassar, di lanjutkan silahturami ke Sekret Mapala STIEM Bongaya sekalian memberitahukan bahwa tim membutuhkan gaet untuk menemanin pendakian ke Latimojong.
26 Desember 2010
Ket : belanja logistik, P3K serta keperluan yang lain.
Petualangan dimulai
27 Desember 2010
17.55 - 18.34 (Makassar - KM 23 Maros)
Ket : Berangkat ke Enrekang dari kediaman Apet menggunakan kijang carteran dengan jumlah tim 7 orang (Jaya = Mapala STIEM Bongaya sebagai gaet). Sempat singgah di Maros untuk membeli makanan ringan.
18.34 - 20.40 (KM 23 Maros - Jalan Poros Makassar/Pare Pare)
Ket : Singgah di jalan poros untuk makan malam
20.40 - 00.45
Ket : Tiba di Enrekang tepatnya di desa Mampu Raya dan beristirahat di kediaman pamannya Apet.
28 Desember 2010
10.15 - 11.00 (Mampu Raya - Baraka)
Ket : Tiba di Baraka, istirahat di kediaman Irman. Disini tim terpaksa menginap lagi satu hari karena angkutan ke Rantelemo mahal sekali karena bukan hari pasar, jadi tim memutuskan untuk menunda keberangkatan satu hari karena keesokan harinya harga angkutan sudah normal. Disini tim ditawarkan oleh Irman untuk menambah satu orang gaet (Chandra) dan tim mnyetujuinya, jadi darisini tim bertambah menjadi 8 orang.
29 Desember 2010
09.30 - 11.40 (Baraka - Rantelemo)
Ket : Berangkat ke Rantelemo menggunakan mobil double garden, sempat bertanya-tanya dalam hati apakah jalur yang dilewati medannya berat dan akhirnya terbukti, benar-benar OFFROAD selama 2 jam perjalanan. Pemandangan selama perjalanan dari Baraka sampai Rantelemo sangat indah, karena medan yang dilewati berupa lereng-lereng gunung dan pinggir jurang.
11.40 - 14.40 (Rantelemo - Karangan)
Ket : Berangkat ke Desa Karangan jalan kaki, trek yang dilewati berupa tanjakan sekitar 40 - 60 derajat. Sempat istirahat lama untuk makan roti dan ngopi.
Tiba di karangan dan menginap di rumah warga setempat yang bernama Tante Ida. Di desa ini sudah mulai dingin karena berada di lembah dan jarangnya pohon-pohon besar.
30 Desember 2010
07.40 - 10. 00 (Karangan - Pos 1)
Ket : Pendakian dimulai, trek yang dilewati berupa tanjakan dan beberapa bonus, cukup menguras tenaga. Tiba di Pos 1 pukul 09.40, Pos 1 sendiri masih dalam kawasan kebun milik warga karangan. Istirahat disini sekitar 20 menit. AWAS ADA KURCACI
10.00 - 14.30 (Pos 1 - Pos 2)
Ket : Trek yang dilewati mulai meningkat tingkat kesulitannya, jalan yang dilewati berupa hutan rimbun dan jalan licin karena sudah mulai banyak dijumpai lumut. Tiba di Pos 2 pukul 11.45 dan istirahat lama disini untuk makan siang. Pos 2 sendiri berada di roof tebing dan di bawahnya sungai yang lebarnya sekitar 3 meter. Disini tim bertemu dengan anak-anak (SMP-SMA) yang ingin mendaki dan merayakan tahun baru di puncak Rante Mario. Disini tim melakukan breafing dan memutuskan untuk ngecamp di Pos 4, dengan keputusan tersebut maka setiap orang diwajibkan membawa air 3 liter karena di Pos 4 tidak ada mata air.
14.30 - 16.10 (Pos 2 - Pos 3)
Ket : Perjalanan dari Pos 2 ke Pos 3 merupakan perjalanan paling sulit karena medan yang dilewati memiliki kemiringan 75 - 85 derajat bahkan ada yang hampir 90 derajat dan tidak ada bonus disini. Tim tiba disini pada pukul 15.30 dan beristirahat sekitar 30 menit.
16.10 - 17.20 (Pos 3 - Pos 4)
Ket : Perjalan dari Pos 3 ke Pos 4 di dominasi tanjakan 45 - 70 derajat dan sesekali bonus. Di Pos 4 tim ngecamp dan mempersiapkan segala sesuatunya. Pukul 21.00, seluruh tim beristirahat setelah melewati perjalanan yang ‘menyenangkan’.
31 Desember 2010
09.45 - 12.05 (Pos 4 - Pos 5)
Ket : Sebelum melanjutkan pendakian, tim bertemu dengan pendaki lain yang berjumlah 3 orang yaitu arif, adi (dari enrekang) dan adi (dari kendari). Maka kami memutuskan untuk berjalan bersama-sama. Perjalanan dari Pos 4 ke Pos 5 merupakan paling mudah dari keseluruhan perjalanan karena terdapat banyak bonus. Tiba di Pos 5 pukul 11.10 dan beristirahat disini sekitar 50 menit untuk makan siang. Di Pos 5 ini merupakan pos paling luas karena bisa menampung sekitar 10 tenda berukuran 4 orang, terdapat mata air tetapi letaknya sangat jauh, sekitar 20 menit bolak balik.
12.05 - 13.30 (Pos 5 - Pos 6)
Ket : Tim tiba di Pos 6 pukul 13.10 dan beristirahat sekitar 15 menit. Pos 6 bisa menampung 3 tenda dan tidak ada mata air.
13.30 - 15.30 (Pos 6 - Pos 7)
Ket : Perjalanan dari Pos 6 ke Pos 7 lumayan sulit karena oksigen sudah menipis dan medan yang dilewati rata-rata tanjakan 70 derajat dan berada di pinggir jurang, apabila tidak berhati-hati maka maut mengincar kita. Sampai ada yang bercanda, kalau masuk jurang tersebut menghabiskan durasi 2 kali lagu Indonesia Raya baru kita sampai ke dasarnya.
Tiba di Pos 7 pukul 15.30, istirahat dan membuat tenda. Tim menyempatkan ngobrol dan berfoto-foto. Dari Pos ini sudah dapat dilihat 7 puncak Latimojong kecuali puncak Rante Mario. Di Pos ini bisa memuat sekitar 8 tenda dan terdapat mata air.
Sekitar pukul 21.00 datang dua orang pendaki dari Mahadipa STMIK DIPANEGARA (Bang Bombom dan Bang Capung) dan ngecamp juga di Pos ini. Malam tahun baru yang tidak biasa, karena seluruh tim berada di dalam tenda karena angin sangat kencang dan berkabut. HAPPY NEW YEAR 2011

1 Januari 2011
07.15 - 10.25 (Pos 7 - Puncak Rante Mario)
Ket : Rencana menuju puncak pada subuh hari akhirnya dibatalkan karena cuaca yang tidak mendukung. Perjalanan dilanjutkan kembali pada pagi hari, Tim berangkat ke puncak bersama pendaki dari Enrekang, di beberapa titik perjalanan dari Pos 7 ke Puncak terdapat sinyal, maka beberapa anggota tim sempat melakukan kontak dengan beberapa keluarga dan teman soal kabar dan posisi pada saat itu. Medan yang dilewati lumayan ringan, hanya ada beberapa tanjakan. Di tengah perjalanan tim bertemu kembali dengan anak-anak (SMP-SMA) yang hendak turun dari puncak. Pukul 08.45 tim sampai dipuncak Rante Mario (3450 mdpl), cuaca pada saat itu bisa dibilang sangat bagus karena kabut sangat jarang dan tim dapat menikmati indahnya gugusan pegunungan Latimojong. Suhu yang diukur pada waktu itu sampai 4 derajat.
10.25 - 11.10 (Puncak Rante Mario - Pos 7)
Ket : Beberapa anggota tim tiba di Pos 7 pukul 11.10 sebagian yang lain masih dalam perjalanan karena harus membackup salah satu anggota tim yang sakit. Salah satu anggota tim tersebut terpaksa harus di rescue (digendong) ke Pos 7 karena tidak sadarkan diri. Sampai di Pos 7, tim melakukan packing dan makan lalu melanjutkan perjalanan kembali dengan target samp[ai di Pos 5 sebelum malam.
14.00 - 15.00 (Pos 7 - Pos 6)
Ket : Amank dan Apet jalan lebih dulu ke Pos 5 karena harus mendirikan tenda dan menyiapkan segala sesuatunya yang diperlukan oleh salah satu anggota tim yang sakit. Sementara anggota yang lain membackup anggota tim yang sakit tersebut.
15.00 - 15.30 (Pos 6 - Pos 5)
Ket : Amank dan Apet tiba di Pos 5 pukul 15.30, dan cuaca hujan, selanjutnya mendirikan tenda dan menyiapkan apa yang diperlukan. Sementara itu di tempat yang lain, anggota tim yang sakit tadi terpaksa harus di rescue (digendong) kembali karena kembali tidak sadarkan diri. Dari sore sampai keesokan paginya cuaca benar-benar tidak bersahabat karena hujan terus menerus.
2 Januari 2011
10.10 - 11.50 (Pos 5 - Pos 4)
Ket : Apet dan Jaya turun lebih dulu untuk mencari porter sebagai backup apabila anggota yang sakit tersebut tidak mampu melanjutkan perjalanan. Di Pos 5 ini tim kembali bertemu kembali dengan pendaki dari Mahadipa (STMIK DIPANEGARA) dan memutuskan sama-sama turun. Setelah packing dan sarapan tim kembali melanjutkan perjalanan, tiba di Pos 4 pada pukul 11.05. Di Pos 4 bertemu dengan warga Karangan yang mencari rotan.
11.50 - 12.50 (Pos 4 - Pos 3)
Ket : Perjalanan dilanjutkan, disepanjang perjalanan ini beberapa anggota tim sempat mencari buah Kalpataru. Tiba di Pos 3 pukul 12.20 dan bertemu dengan Apet dan Jaya, kata mereka warga Karangan pencari rotan tersebut merupakan porternya. Karena anggota tim yang sakit tersebut masih kuat, maka porter tersebut hanya untuk berjaga-jaga.
12.50 - 14.50 (Pos 3 - Pos 2)
Ket : Tiba di Pos 2 pada pukul 13.35 dan istirahat sekitar 1 jam di Pos 2 untuk melepas lelah sambil ngobrol dan minum teh.
14.50 - 16.30 (Pos 2 - Pos 1)
Ket : Tiba di Pos 1 pada pukul 16.10 dan istirahat sekitar 20 menit.
16.30 - 18.00 (Pos 1 - Karangan)
Ket : Tiba di Karangan pada pukul 18.00, perjalanan dari Pos 1 memakan waktu lama karena tim banyak istirahat dan ngobrol-ngobrol.
Tim dan pendaki yang lain menginap di Desa Karangan, dan saat malam hari dihabiskan dengan mengobrol bareng pendaki serta beberapa warga desa Karangan.
3 Januari 2010
09.10 - 10.30 (Karangan - Rantelemo)
Ket ; Setelah packing dan makan, tim beserta pendaki lainnya berpamitan dengan pemilik rumah lalu melanjutkan kembali perjalanan ke Rantelemo. Perjalanan dari Karangan sampai Rantelemo sangat mengasyikan karena disepanjang jalan terdapat bunga Edelweis.
10.30 - 21.10 (Rantelemo - Baraka)
Ket : Tiba di desa Rantelemo pada pukul 10.30 dan harus menunggu angkutan sekitar 3 jam. Akhirnya angkutan datang dan tim bertolak ke Baraka pada pukul 14.50 dan tiba di Baraka pada pukul 17.10. Sampai di Baraka beristirahat di kediaman Irman sambil mencari angkutan kembali ke Makassar.
21.10 - 04.25 (Baraka - Makassar)
Ket : Seluruh tim tiba di Makassar pada tanggal 4 Januari 2011 pukul 04.25 dengan keadaan selamat. SELALU ADA RINDU UNTUK KEMBALI KE PUNCAK MU
Baraka : S 03° 24’ 18,9’’
E 119° 51’ 15,7’’
Rantelemo : S 03° 26’ 08,3’’
E 119° 58’ 17,5’’
Karangan : S 03° 25’ 12,5’’
E 119° 59’ 18,2’’
Pos 1 : S 03° 24’ 51,3’’
E 119° 59’ 52,6’’
Ketinggian : 1772 mdpl
Pos 2 : Tidak dapat sinyal satellite
Pos 3 : S 03° 24’ 26,9’’
E 120° 00’ 28,3’’
Ketinggian : 2057 mdpl
Pos 4 : S 03° 24’ 18,4’’
E 120° 00’ 42,6’’
Ketinggian : 2245 mdpl
Pos 5 : S 03° 24’ 03,8’’
E 120° 01’ 09,4’’
Ketinggian : 2605 mdpl
Pos 6 : S 03° 23’ 58,5’’
E 120° 01’ 23,6’’
Ketinggian : 2873 mdpl
Pos 7 : S 03° 23’ 41,4’’
E 120° 01’ 38,9’’
Ketinggian : 3207 mdpl
Rante Mario : S 03° 23’ 05,7’’
E 120° 01’ 27,5’’
Ketinggian : 3450 mdpl
Catatan Biaya:
Logistik, P3K dan lain-lain : Rp. 150.000/orang
Transport
Samarinda - Balikpapan : Bus = Rp. 25.000/orang
: Mobil Carteran = Rp. 300.000/mobil
Balikpapan - Makassar : Kapal = Rp. 165.000/orang
Pel. Makassar - Rumah Apet : Carter Angkot = Rp. 50.000/Angkot
Makassar - Mampu Raya : Mobil Carteran = Rp. 500.000/mobil
Mampu Raya - Baraka : Pickup Carteran = Rp. 75.000/pickup
Baraka - Rantelemo : Hartop/Ford = Rp. 25.000/orang
Karangan - Rantelemo : Kuda = Rp. 150.000 (Carrir 5 buah)
Baraka - Makassar : Mobil Carteran = Rp. 600.000/mobil
Perizinan :
  1. Kepolisian Baraka
  2. Kepala Desa Karangan
Diusahakan menginap di Desa Karangan sebelum memulai pendakian, apabila waktu pendakian tidak memenuhi target atau molor 1-2 hari, warga desa Karangan akan segera mencari keberadaan pendaki tersebut.

by:  @m@nk MS

No comments:

Post a Comment