Kisah dan Kilasku
16 tahun sudah HiMa-TI berumur dan 5 tahun sudah diriku melebur bersamanya....entah apakah itu disebut kader atau hanya perangkat...antara sungai dan riam begitulah hidupku....disamping mengikuti arus sungai, aku juga terkadang tegak berdiri seperti bebatuan besar yg siap menghadang....namun apabila sungai meluap dan batu itupun turut tergenang...semua tak ada yang pasti...begitu pula kepemimpinanku di mapala, 4 tahun menjabat ketua, banyak warna yang membalut kehidupanku...susah, senang dan bahagia menyelimuti...
Kegagalanku kuliah di STMIK tidak menjadikan aku menjadi seorang pengecut oleh waktu...memang untuk saat ini aku gagal dalam menggapai masa depan, namun aku percaya, waktu lah yg lambat laun akan memihak kepadaku...dan yang pada akhirnya memihak kepadaku...mama, maafkan anakmu ini yang sudah keras kepala tak mengikuti nasehatmu...ayah, maafkan putramu ini yang telah gagal menjadi cerminan buatmu...tapi sekali lagi aku yakin kelak pada masanya aku akan membuat kalian bangga atas perbuatanku ini.
Sekarang yang kuinginkan adalah terus melangkah, bergerak dan bergerak...hidupku sekarang adalah di kampus Widya Gama...kuputuskan untuk menempuh study di fakultas hukum, karna aku bercita-cita untuk menjunjung tinggi norma-norma keadalilan, keadilan yang entah bagaimana orang lain menjabarkannya. Semua kembali pada waktu dan ridho Sang Ilahi.
No comments:
Post a Comment